Sunday, January 23, 2011

BERKAT DALAM MEMBERI KIS.20:35

Mengapa ada berkat yang indah dan limpah dalam memberi kepada Tuhan?  (tentu tidak memberi sembarangan). Tuhan berjanji dan pasti digenapi.
I. Mengapa disuruh untuk memberi?
1.Melatih anak anakNya.
Sebetulnya Tuhan dapat memberi langsung, misalnya seperti melalui burung gagak pada Elia, dan dengan lain cara, pasti dapat. Tetapi menyuruh anak anakNya agar lebih berfaedah. Sebab dengan demikian anak anakNya dilatih untuk:
a. Mendengar suara Allah yang betul dan mengenal kehendak Allah.
Kita tak boleh memberikan dengan sembarangan atau pada alamat yang keliru. Sebab yang menyangkut uang biasanya sangat diperhatikan.
b.Kalau ia memberi, itu berarti taat. Dengan demikian ketaatannya terlatih dan teruji, sehingga makin hari makin tumbuh menjadi baik.
c. Melepaskan segala ikatan akan uang yang mungkin masih ada. Orang yang terikat dengan uang sulit untuk memberi dan akan nampak segala ikatan, waktu ia disuruh memberi oleh Tuhan. Jangan terikat Mat.6:21. Jangan menyembah mammon Mat.6:24. Sembahlah Tuhan dan ikatkan diri denganNya.
d.Belajar sifat baru, sifat Illahi, yaitu mengasihi, murah hati, penyerahan (kalau disuruh Tuhan memberi lebih dari yang disetujui seperti janda Sarfat). Dengan taat dalam memberi menurut pemimpinan Tuhan maka sifat sifat Ilahi ini akan tumbuh berkembang, dan hal ini suatu berkat yang kekal dan mulia.
e. Menumbuhkan iman, sebab tanpa iman seseorang tak akan berani berkorban untuk dan karena Kristus. Iman dapat ”melihat” pahala yang belum kelihatan sehingga kita taat.
Memberi karena Tuhan itu ada hubungannya dengan hidup rohani. Orang yang limpah memberi karena Tuhan Berarti tinggal dalam kebenaran dan tetap hidup benar sebab itu ia menjadi taat, tidak terikat dengan uang, tumbuh dalam iman dan sifat sifat yang baru dsb.nya 2Kor.9:9. Sebab itu tak heran kalau Tuhan berkata orang yang suka/dapat memberi dengan limpah karena Tuhan, itu adalah kebenaran sampai selama lamanya.
2.Mendapat berkat dobel, yaitu didunia dan disurga.
Di Surga diperhitungkan berlipat kali ganda Mat.10:42. Bahkan berkat yang di duniapun berlipat kali ganda Mark.4:24. Yaitu berupa penuaian Gal.6:7. Justru janda Sarfat terpelihara sebab memberi kepada Tuhan. Soleman, Daud memberi begitu banyak bagi Tuhan dan mereka justru berlimpah limpah. Semuanya itu tidak sia sia.
3.Menumbuhkan kasih
Dengan memberi diantara saudara seiman dengan pemberian yang tulus, maka kasih Kristus makin mengikat satu sama lain. Juga dalam pekerjaan Tuhan, kasih kita kepada Tuhan semakin tumbuh. Sebab itu orang orang beriman harus belajar memberi karena Tuhan dengan sebaik baiknya, maka berkat jasmani akan bertambah, juga iman akan mendapat faedah besar. Tapi memberi tidak boleh sembarangan, ada syarat sayarat dan prinsip prinsip yang dikehendaki Allah.
II. Prinsip – Prinsip memberi
1.   Korban pada Tuhan. Itu memang terasa sakit. Jangan tamak ingin harap kembali lipat kali ganda, sekalipun Tuhan berjanji berbuat demikian 2Sam.24:24. Daud memberi korban sebab hatinya penuh ucapan syukur. Tuhan sudah menolong banyak. Daud memberi dengan cinta 1Taw.28:2-5,10,12-14,16.
2.   Kita ini bendahara Tuhan 1Pet.4:10. Dari semua yang ada pada kita harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Rom.14:12; Mat25:19. Semua dari Tuhan 1Kor. 4:7. Tuhan yang menjadikan kita kaya 1Sam.2:7.
3.   Menurut perintah dan kehendak Allah. Kalau salah memberi ia akan rugi. Ams10:21. Bisa bangkrut dan dituntut oleh Allah.
III. Syarat memberi yang betul harus sesuai dengan firman Tuhan, dan dipimpin oleh Roh:
1.   Dengan tulus, karena Tuhan Kol.3:17. Tidak bermaksud mendapat apa apa.
2.   Dengan sukacita, rela bukan karena terpaksa 2Kor.9:7-8.
3.   Dengan sembunyi Mat 6:1-3.
4.   Dengan jujur. Jangan memberi banyak, tapi menipu banyak, korupsi banyak, tidak berkenan bagi Tuhan
     Ul.23:18. Yer.17:11.
5.   Menurut kadar, bukan barang yang tiada padanya 2Kor8:12.
6.   Alamat yang betul. Mis. Persepuluhan diberikan dalam gereja dimana makanan rohani disediakan baginya
     Mal.3:10.
Orang yang mengerti Firman Tuhan baiklah melakukan Firman Tuhan ini.